Dua mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember diundang untuk menjadi narasumber dalam program Sharing Time yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Jember. Mereka adalah Gilang Ariantama dan Berlina Tyas Yuniar. Mereka memperkenalkan dan menjelaskan tentang program Kampung Remaja Sehat. Kampung Remaja Sehat sendiri merupakan program kolaborasi yang diinisiasi oleh Forum Jember Sehat (FORJES) dengan LSM di Kabupaten Jember, yaitu Gerakan Peduli Perempuan (GPP) dan beberapa stakeholder terkait seperti Puskesmas Sumbersari, DP3AKB, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Program Kampung Remaja Sehat juga didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) yang bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Keamanan.
Keberadaan program ini tidak terlepas dari maraknya pernikahan usia anak yang masih menjadi masalah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pernikahan dini dapat meningkatkan angka kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian karena kurangnya kestabilan emosi dan finansial kedua mempelai. Kehamilan di usia muda juga dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, serta meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi (AKI-AKB). Untuk mencegah hal tersebut, GPP bersama Forum Jember Sehat (FORJES) menginisiasi Kampung Remaja Sehat di Kecamatan Wirolegi dan Karangrejo, Jember. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember yang sebelumnya telah melakukan MoU. Pada tahap awal, terdapat 7 mahasiswa Hubungan Internasional yang mengikuti program ini. Diharapkan para mahasiswa ini dapat ikut serta dalam mencari solusi atas permasalahan yang ada di sekitar kampus.
Dalam sharing session ini, para mahasiswa menjelaskan langkah-langkah dan solusi yang dapat diberikan oleh program Kampung Remaja Sehat dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jember. Kegiatan yang dilakukan di Kelurahan Wirolegi dan Kelurahan Karangrejo adalah: mengkampanyekan kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan usia anak; melakukan pemetaan dan analisis jumlah perkawinan usia anak dan anak putus sekolah; meningkatkan softskill para pendidik sebaya program Kampung Remaja Sehat dalam rangka menurunkan AKI, AKB, perkawinan usia anak, dan meningkatkan kesehatan seksual remaja; serta mendampingi para pendidik sebaya remaja dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan kampanye kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan perkawinan usia anak. Para mahasiswa ini melakukan identifikasi, pemetaan masalah sosial, serta melakukan pendampingan dan pembimbingan terhadap kader-kader remaja yang tergabung dalam Kampung Remaja Sehat sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Author : Gilang Ariantama, Annisa Rizkyta
Editor : Nur Zahrun, Pelangi Sinatrya
Visit Link