Liputan6: Respon Dr. Agus Trihartono terhadap Operasi Unicorn & London Bridge Usai Ratu Elizabeth Wafat

Dalam liputannya yang bertemakan “Operasi Unicorn & London Bridge Usai Ratu Elizabeth Wafat”, Dr. Agus Trihartono diundang sebagai narasumber. Melalui online platform, Dr. Agus memberikan beberapa gagasannya mengenai topik tersebut.

Wafatnya Ratu Elizabeth tentunya memberikan dampak bagi keberlanjutan Inggris, terutama dari segi bagaimana dunia memandang Inggris. Menurut Dr. Agus, peran Ratu Elizabeth sebagai ratu ini luar biasa. Bagaimana seorang ratu memiliki peran simbolik yang akhirnya sukses memenangkan hati dan pikiran warga Britania Raya dan 15 negara persemakmuran melalui soft powernya. Beliau menekankan pada Inggris bisa saja menjadi negara kaya raya, memiliki kekuatan militer atau hard power yang bagus, namun apakah Inggris tetap akan menjadi negara yang dicintai? Itu akan menjadi tantangan tersendiri kedepannya bagi Inggris

Peran Ratu Elizabeth selama kepemimpinannya itu dianggap banyak dicintai oleh warga Inggris karena gaya kepemimpinannya yang unik. Dr. Agus memaparkan bahwa peran yang diambil oleh Ratu Elizabeth dalam merespon tekanan adalah dengan mengambil posisi yang tanpa memperkeruh situasinya. Elegan, organized, dan penuh perhitungan menjadi kunci dalam gaya kepemimpinannya menurut Dr. Agus. Sehingga, meskipun di belakang layar Ratu Elizabeth masih memegang kunci yang besar terhadap atensi publik ke konstitusinya. 

Terkait dengan kepemimpinan selanjutnya, akan mengalami banyak tantangan setelah kepergian Ratu Elizabeth. Dr. Agus menjelaskan bahwa posisi seorang ratu ini elemen yang penting untuk memperkuat branding baik secara domestik maupun internasional. Karakter ratu tersebut juga harus “bersih” dan bisa memenuhi ekspektasi publik sebagai seorang “ratu”. Sehingga, kepemimpinan selanjutnya, Charles, harus berupaya sangat keras untuk mendapatkan citra sebelumnya yang diemban oleh Ratu Elizabeth tersebut. Apa yang dilakukan oleh kepemimpinan selanjutnya harus bisa memenuhi ekspektasi publik, setidaknya bisa sama Inggris bisa sama dicintainya seperti kepemimpinan Ratu Elizabeth dulu. Meskipun citra elemen soft powernya ini tentunya pasti akan berkurang.

Terakhir, wafatnya Ratu Elizabeth bagi negara persemakmuran Inggris dan Indonesia ternyata juga bisa terkena dampaknya. Dr. Agus menjelaskan memang secara persemakmuran Indonesia dan Inggris ini tidak langsung berhubungan karena kalkulasinya berbeda. Tetapi beliau kembali menekankan bagaimana Indonesia mencintai Inggris, atau menjadikan Inggris sebagai nation modelnya itu juga akan berbeda kalau pemimpinnya bukan lagi Ratu Elizabeth. Hal ini dikarenakan Inggri juga menjadi bagian penting dari banyak organisasi dunia yang didalamnya ada Indonesia seperti G20, pusat pendidikan juga, mass media dan lain-lain. Sehingga peran dari seorang pemimpin simbolik kerajaan ini penting dalam memainkan elemen soft powernya.

 

Author : Dhavina Ayunda

Editor : Gilang Ariantama

Visit Link