Kuliah Tamu Gastrodiplomasi: Kopi & Perubahan Iklim

Program studi Hubungan Internasional Universitas Jember kembali mengadakan kuliah tamu. Kali ini mereka mengundang bersama Dr. Fitrio Ashardiono, seorang peneliti yang juga merupakan dosen Policy Science di Ritsumeikan University, Jepang. Tema yang diusung adalah “Coffee and Climate Change”.

Di awal pembahasannya, Dr. Fitrio menyinggung penelitiannya sebelumnya tentang ”Japanese Tea and its Branding: The Case of Uji Tea”. Ia menceritakan bahwa teh yang berkualitas baik itu memiliki “umami” (savory), bukan rasa pahit. Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan kopi, apa yang ia sedang teliti sekarang.

Dalam riset kolaborasi antara Ritsumeikan University dan Jember University ini, ia dan peneliti lainnya meneliti pengaruh perubahan iklim terhadap kualitas dan cita rasa kopi. Dalam temuannya, ketinggian tanah yang tadinya sangat menentukan kualitas kopi sekarang tidak lagi relevan akibat naiknya suhu bumi karena perubahan iklim. Bahkan terdapat sebuah prediksi yang memperhitungkan bahwa di tahun 2050, produksi kopi diperkirakan menurun hingga 80% sebagai konsekuensinya. Ia berharap penelitiannya ini dapat membuat petani maupun konsumen peduli dan waspada terhadap perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas kopi yang mereka produksi dan konsumsi.

Ia dan rekan penelitinya juga mengeksplorasi potensi geographic information system (GIS) pada kopi. Di Indonesia sendiri sudah terdapat lebih dari 30 titik penggunaan GIS. Mengingat Indonesia merupakan produsen penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia, kita perlu mendorong produksi kopi dengan kualitas yang baik. Sayangnya, beberapa tahun terakhir ini produksi kopi di Indonesia nampak stagnan. Maka dari itu, adaptasi perubahan iklim sangat diperlukan.

Dalam konteks hubungan internasional, kopi dan perubahan iklim dapat dilihat dari kajian human security dan gastrodiplomacy. Dari segi human security, produksi kopi yang semakin menurun dapat menyebabkan petani kopi mulai kehilangan pekerjaan. Sedangkan dari segi gastrodiplomacy, kopi dapat dijadikan sebagai branding sebuah negara seperti yang telah dilakukan Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

 

Author : Annisa Rizkyta, Gilang Ariantama

Editor : Nur Zahrun, Pelangi Sinatrya

Visit Link