Pembicara Tamu di Podcast FPCI Chapter UI: Pandangan Dr. Trihartono terhadap Gastrodiplomasi

FPCI Chapter UI sukses menggelar podcast ketujuh dengan mengusung tema Gastrodiplomacy: Internationalizing Indonesia through Food Culture. Dalam podcast tersebut, Dr. Agus Trihartono diundang menjadi salah satu pembicara bersama dengan pembicara lain dari Universitas Bina Nusantara dan Universitas Padjajaran.

Dr. Trihartono menjelaskan bahwa kekuatan negara sekarang tidak hanya diukur melalui hard power yakni militer dan ekonomi, melainkan juga soft power suatu negara. Soft power sendiri merupakan upaya suatu negara untuk mempengaruhi preferensi dan perilaku negara lain melalui persuasi dan atraksi kebudayaan, nilai, dan norma yang ada. Lebih lanjut, Dr. Trihartono memaparkan bahwa di era modern ini negara-negara yang tidak cukup kuat dalam hard power mulai bisa menggerakkan negaranya dengan menggunakan soft power. 

Dr. Trihartono kemudian menjelaskan bahwa negara dapat menggunakan makanan untuk memperkuat soft power. Selama ini, makanan telah dikenal sebagai alat komunikasi secara nonverbal dan bisa menjadi identitas suatu negara. Oleh karena itu, makanan bisa bercerita tentang siapa kita dan bagaimana negara kita berkembang. Sayangnya, Indonesia sejauh ini belum bisa menggambarkan dirinya melalui makanan. Hal ini berbeda dengan negara lain seperti Thailand, Korea Selatan, dan Jepang yang sudah bisa menggambarkan dirinya dan mengkapitalisasi makanan negaranya menjadi sebuah alat diplomasi kepada audien internasional guna membentuk image negara. Melalui diplomasi makanan (gastrodiplomasi), suatu negara bisa memenangkan hati dan pikiran masyarakat internasional. Dengan begitu, negara dapat mengembangkan kekuatan mereka melalui persuasi dan nilai sebuah makanan mereka. Hal ini tentu akan memberikan dampak pada penguatan soft power suatu bangsa dan dalam taraf tertentu bisa menguatkan kekuatan hard power khususnya dalam bidang ekonomi.

(Diskusi lebih lanjut dapat didengarkan pada link di bawah ini) 

Author : Gilang Ariantama

Editor : Pelangi Sinatrya

Visit Link